ACEHNESIA.COM — Daun rumbia sebagai atap rumah nyaris tidak lagi digunakan saat ini. Seng menjadi alternatif atap rumah masyarakat Aceh sekarang ini.
Daun rumbia dulu digunakan oleh masyarakat Aceh sebagai atap rumah dan bangunan lainnya.
Tapi sekarang seng menjadi pilihan, selain karena harga relatif murah, juga bisa tahan lama.
Rumah-rumah masyarakat Aceh dulunya semua beratap rumbia.
Suasana di dalamnya juga sangat teduh.
Dan fenomena ini sangat berbeda dengan rumah beratap seng.
“Saat suhu panas begini, malam pun masih terasa hangat berada di dalam rumah,” ujar Abdullah, warga Blangme, Kutablang, Bireuen.
Sementara atap rumah dari daun rumbia dapat mengurangi hawa hangat dibandingkan atap rumah dari seng.
Penghuni rumah atap rumbia lebih adem daripada atap rumah dari pada rumah atap seng.
“Ini yang penulis alami sendiri, karena atap rumah penulis masih dari daun rumbia.”
Selama tiga bulan ini suhu panas meningkat, banyak warga susah mencari tempat berteduh dan bersantai.
Karena banyak bangunan yang atapnya terbuat dari seng.
Apalagi sekarang pohon yang rindang jarang sekali kita jumpai di pemukiman penduduk.
Banyak warga mencari tempat berteduh di Poskambling, biasanya atap poskamling terbuat dari daun rumbia.
Menggunakan atap dari daun rumbia juga dapat menghemat energi. karena tidak membutuhkan AC atau kipas angin sebagai alat pendingin. (*)