Author: Muhammad Nauval Rizki

JIKA ditanya “apa Bahasa Aceh-nya terima kasih?” Sebagian masyarakat akan menjawab “teurimong geunaseh.” Padahal bahasa tersebut merupakan terjemahan kata secara harfiah dari kata “terima kasih.” Namun karena pengaruh penyerapan dan pembauran budaya yang lebih dikenal dengan istilah asimilasi, terbentuklah frase “teurimong geunaseh.” Hal ini sesuai dengan pemaparan dari pakar sosiolinguistik Unsyiah, Dr. Bukhari Daud, M.Ed, dalam seminar yang berlangsung di Universtas Oslo, Norwegia pada 18 November 2005 yang dikutip dari detikcom (20/11/2005). Menurutnya, ucapan terimakasih memang tidak dikenal dalam budaya Aceh. Bagi orang Aceh, apabila mendapat hadiah atau pertolongan mereka akan mengucapkan Alhamdulillah, kemudian rasa terima kasih tersebut akan diungkapkan…

Read More