ACEHNESIA.COM — Perjuangan merupakan suatu upaya, agar mencapai tujuan (impian), sehingga seseorang dapat bekerja keras dengan berbagai cara untuk mewujudkannya.
Perjuangan mahasiswa Papua di Banda Aceh guna untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan berpikir kreatif, inovatif dan cerdas dalam mengambil keputusan yang bijaksana.
Meskipun mahasiswa Papua di Banda Aceh, dalam perjuangannya menghadapi banyak problematika dalam aspek perbedaan budaya, adat istiadat dan interaksi sosial dengan masyarakat setempat.
Namun mahasiswa Papua mampu beradaptasi dengan budaya masyarakat Aceh yang berasaskan syariat Islam dengan baik.
Sehingga dapat bertahan hidup secara harmonis, meskipun mahasiswa Papua di Aceh mayoritasnya umat Kristiani. Namun diperlakukan dengan baik oleh orang Aceh yang mayoritas penduduknya Muslim.
Stereotip orang luar Aceh bahwa orang Aceh intoleran dan tidak welcome namun itu tidak benar.
Sebab buktinya kami mahasiswa Papua diterima baik oleh mereka dan hidup rukun dan damai, Kota Serambi Mekkah kondusif dan nyaman, serta masyarakatnya ramah dan sopan sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
Dimana latar belakang orang Aceh dibilang kasar dan pemberontak seperti pada masa GAM.
Namun usai perdamaian MoU Helsinki di Finlandia antara pihak GAM dan RI, Aceh menjadi kota yang kondusif di seluruh Indonesia.
Dimana Aceh dikenal dengan seribu satu warkop dan ngopi bareng menjadi suatu budaya orang Aceh.
Tidak hanya ngopi tetapi diberengi dengan diskusi hangat dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan.
Bahkan mahasiswa Papua di Aceh ngopi serta kerja tugas di warkop sampai larut malam sampai pukul 00:00- 03:00 pagi namun tidak ada gangguan apapun.
Dan yang paling mengesankan, aksi kriminalitas nyaris tak terdengar di sini. Aceh aman dan nyaman. (*)