Penulis: Marinus Heluka

ACEHNESIA.COM | BANDA ACEH — Mahasiswa Papua yang terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Papua (HIMAPA) Banda Aceh meramaikan kegiatan hari ulang tahun FKH USK yang ke-61 dengan menampilkan salah satu tarian adat budaya Papua.

Kegiatan itu berlangsung pada Sabtu (30/10/2021) pekan lalu.

Tarian adat Papua merupakan suatu tradisi seni budaya yang mewariskan dari leluhur orang asli Papua.

Tarian adat Papua diadakan ketika acara perkawinan, syukuran, kedatangan tamu kehormatan, dan pentas budaya.

Tarian adat Papua mengandung nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan dan identitas budaya Papua, sehingga untuk memperkenalkan kepada saudara-saudari di Aceh mahasiswa Papua yang kuliah di Universitas Syiah Kuala menampilkan tarian adat budaya Papua di Fakultas Kedokteran Hewan.

Ketua himpunan Mahasiswa Papua (HIMAPA) Banda Aceh, Marcel Titit juga  merupakan mahasiswa Jurusan Kedokteran Hewan, mengatakan bahwa tarian adat budaya Papua ini menunjukkan eksistensi mahasiswa Papua kepada pihak USK dan masyarakat Aceh.

Bahkan, tarian ini juga bagian dari program kerja HIMAPA, sehingga dimana ada event maka mahasiswa Papua mengisi tarian adat tradisi Papua.

Marcel menambahkan, adapun tujuannya bahwa ada beberapa mahasiswa Papua yang mengambil Jurusan Kedokteran Hewan dan sudah banyak mahasiswa Papua yang sukses, sehingga momentum hari ulang tahun FKH yang ke-61, mahasiswa Papua mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen dan civitas akademika.

“Mahasiswa Papua mengisi tarian adat Papua, sebab tarian adat budaya Papua ini juga merupakan suatu kehormatan mahasiswa Papua terhadap pihak FKH yang mana senantiasa memberikan ilmu, pengalaman dan motivasi akhirnya mahasiswa Papua dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik” tutur Marsel.

Rahel J A Koyawan mengatakan, mahasiswi jurusan ilmu keperawatan angkatan 2018 USK,  selama mengikuti acara hari ulang tahun FKH yang ke-6.

Mahasiswa Papua yang terhimpun dalam himpunan Mahasiswa Papua (HIMAPA) Banda Aceh meramaikan kegiatan hari ulang tahun FKH USK yang ke-61 dengan membawahkan salah satu tarian adat budaya Papua. Foto Marinus

“Kesannya sedih, senang dan bangga. Senang karena kita (mahasiswa Papua) bisa membawakan tarian adat Papua meskipun di tanah orang, dan bangga karena kita bisa menampilkan dan mengenalkan kepada banyak orang bahwasanya inilah tarian adat kami mahasiswa Papua kepada civitas akademika USK, dan sedih juga karena meskipun kita di tanah orang tetapi bisa menunjukkan tarian adat Papua.  Kami sangat  senang karena melalui tarian adat budaya Papua, motif dan lagunya dapat mengenalkan kepada orang luar (Aceh),” ujar Rahel.

Selanjutnya Rahel berpesan kepada setiap mahasiswa Papua yang berada di luar Papua seperti di Aceh dan beberapa kota lain di seluruh Indonesia, tetap mempertahankan budaya, memperkenalkan dan mengembangkan tarian adat, bahasa serta apapun tentang Papua sebab mahasiswa Papua adalah regenerasi penerus harapan bangsa.

Adapun manfaat memperkenalkan tarian adat budaya Papua di lingkungan yang berbeda menurut Rahel bahwasanya jika setiap event seperti ini tampilkan tarian adat Papua, maka setiap orang dari berbagai suku dan budaya akan mengenalnya, salah satunya bisa memperkenalkan di lingkungan FKH USK ini juga merupakan suatu kehormatan agar mahasiswa Papua bisa tampilkan tarian adat.

Meskipun mahasiswa Papua di Aceh, minoritas namun tidak ada halangan/hambatan dari masyarakat Aceh, dan banyak mahasiswa Papua di Aceh yang sudah sukses lalu pulang ke Papua.

Ia berharap dengan adanya even seperti ini mahasiswa Papua yang terhimpun di HIMAPA dapat menghibur saudara-saudari di Aceh. (*)

 

Share.

Comments are closed.