INFOLEUSRER.COM | GAYO LUES,- Jamur merang (Volvariella volvacea) atau dalam bahasa lokal disebut tukit jempueng atau dalam bahasa Aceh disebut kulat jumpueng merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis.
Sebutan untuk jamur merang itu sendiri berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū. Jamur merang selain lezat diyakini kaya akan nutrisi.
Jamur merang lazimnya ditemui pasca panen padi, di pondok tempat dilakukan mesisahkan biji padi dan tangkai atau prontokan. Tumpukan jerami (jempueng) yang berserakan di sekitar pondok sebagian petani ada yang membiarkan begitu saja dan sebagian ada pula membakar setelah prontokan serta ada juga di manfaatkan sebagai pupuk di kepetakan sawah.

Foto: Ismail Baihaqi
Jempueng yang berserakan di kawasan pondok pasca Prontok tersebut disaat musim penghujan jerami tersebut akan lembab dan lapuk kemudian tumbuhlah jamur merang.
Jamur merang yang tumbuh liar biasanya durasi waktunya hanya sebentar paling hanya sebulan. Pun demikian dengan jamur usianya hanya satu hari terus berganti hingga sebulan lamanya.
Seperti yang terlihat anak anak dan ibu ibu di kawasan Ekosistem Leuser ketika sore hari banyak berburu jamur merang, tepatnya di Pining, Kabupaten Gayo Lues.
Muhamad Ikbal (16), salah seorang anak yang melakoni berburu jamur merang liar menyebutkan, baru baru ini, ia bersama kawan seusianya setiap sore berburu jamur merang kira kira pukul 17: 00 WIB. Ia menyakini waktu tersebut jamur merang berkecambah dan jika nunggu pagi harinya jamur merang telah berubah bentuk menjadi mekar dan layu, sebutnya.
Ikbal menjelaskan, jamur merang tersebut hanya untuk konsumsi pribadi dan untuk mendapatkan tak perlu bersusah payah tinggal mendatangi tumpukan jerami, kemudian dicabut dengan hati hati. Pasalnya jamur merang rentan sekali patah dan hancur.
Cara mengolah jamur merangpun sangat sederhana, bisa dengan ditumis atau dibakar dalam daun pisang yang dibungkus kemudian dipanggang juga bisa dimasak dengan indomie. pungkasnya Ikbal.
Ismail baihaqi