Kemarau yang melanda Aceh berkepanjangan disertai suhu panas meningkat memberi dampak buruk bagi para petani.

Jeritan Petani, Durian Kami Rontok Satu Per Satu

ACEHNESIA.COM — Kemarau yang melanda Aceh berkepanjangan disertai suhu panas meningkat memberi dampak buruk bagi para petani.

Seperti yang dialami Kasman, seorang petani di Blangme Kutablang, Bireuen.

Kasman menanam tanaman durian sekitar 170 batang.

Namun, sejak 3 bulan terakhir mulai mati satu per satu.

“Hingga kini sudah mati 50 batang,” ujar Kasman.

Faktor matinya durian milik Kasman karena datangnya musim kemarau.

Dalam 3 bulan terakhir, Aceh memasuki musim kemarau.

Namun tidak hanya itu, suhu panas juga mengalami peningkatan.

“Sangat panas cuaca di sini, sehingga membuat tanaman durian sulit bertahan,” kata Kasman.

Durian Kasman baru ditanam sekitar 6 bulan lalu dan masih membutuhkan perawatan ekstra, terutama pada penyiraman.

“Kami hanya bergantung pada hujan, dan biasanya sanggup bertahan jika suhu tidak terlalu panas,” kata Kasman.

Petani kebun di Aceh sangat tergantung pada curah hujan yang cukup.

Apabila curah hujan tinggi tanaman subur dan pertumbuhan juga baik.

Selama tiga bulan ini tidak ada curah hujan tinggi sehingga tanaman durian layu dan mati.

Dulu hampir setiap pekan hujan walaupun tidak deras, tapi cukup untuk kebutuhan air tanaman. (*)

Leave a comment