"Dulu banyak masyarakat mencuci di sungai, airnya sangat jernih," kata Kasman, warga Desa Blangme, Kecamatan Kutablang, Bireuen.

Kejernihan Air Sungai Peusangan Hanya Tinggal Kenangan

ACEHNESIA.COM — Sungai Peusangan yang membelah pegunungan bukit barisan hingga ke hulu di Aceh Tengah terkenal dengan kejernihan airnya.

Bahkan, kejernihannya ibarat bak kaca.

Kita bisa melihat batu-batu berwarna-warni di dasar sungai.

Tapi itu cerita lama.

Karena fakta hari ini, hampir saban hari air terlihat berwarna cokelat.

Hanya jika tidak ada hujan di hulu berbulan-bulan, airnya tampak jernih.

Jika sedikit saja hujan di hulu, maka air langsung berubah keruh.

Kami masyarakat yang tinggal di bantaran sungai ini tidak bisa lagi menggunakan untuk konsumsi dan mencuci pakaian.

“Dulu banyak masyarakat mencuci di sungai, airnya sangat jernih,” kata Kasman, warga Desa Blangme, Kecamatan Kutablang, Bireuen.

Keruhnya air sungai dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas perambahan hutan dan penambangan bebatuan di hulu.

“Ini sudah terjadi dalam rentang waktu yang lama. Perambahan dan penambagan galian c di hulu menggunakan alat berat, ini sangat merusak lingkungan kita,” pungkas Kasman. (*)

Leave a comment