ACEHNESIA.COM – Sungai selain menjadi sumber penghidupan bagi segenap makhluk Allah juga menjadi daya tarik tersendiri.
Misalnya saja bagi warga yang suka memancing.
Sungai ini masih menyimpan kekayaan ikan air tawar.
Bahkan ketika alirannya sudah bercampur dengan air asin akibat pasang laut, ikan-ikan air asin mulai masuk ke dalam sungai.
Fenomena ini dijadikan kesempatan para pemancing untuk memancing ikan di sungai ini.
Saat air pasang masuk ke sungai ikan air asin ikut masuk seperti ikan kakap merah, baracula serta belanak.
Warga sekitar bundaran sungai Peusangan mulai mencari spot baru untuk memancing ikan disaat air pasang masuk ke sungai.
Bahkan banyak warga desa yang tinggal jauh dari bantaran sungai yang memancing di sungai ini.
Mereka menghabiskan waktu luang di sore hari dengan memancing.
Seperti diketahui, pasang surut air laut merupakan peristiwa alam karena dipengaruhi gaya gravitasi benda-benda astronomi, khususnya matahari dan bulan.
Sungai atau Krueng Peusangan ini bersumber dari pegunungungan yang sejuk di Aceh Tengah. Muaranya hingga ke Selat Malaka.
Namun sejak 10 tahun terakhir, air pasang laut mulai masuk sampai ke Desa Blangme yang berjarak sekitar 7 Km dari bibir pantai.
Padahal dulunya, desa ini mengalir air jernih dari hulu sungai.
Fenomena ini mulai mengkhawatirkan.
Karena sungai yang selama ini menjadi sumber air untuk dikonsumsi dan kebutuhan lain sehari-hari masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
Fenomena ini kemungkinan terjadi akibat meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir, perubahan arus laut, meluasnya kerusakan mangrove.
Dampaknya tentu akan meluasnya ancaman terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir. (*)