INFOLEUSER.COM | GAYO LUES,– Forum penjaga hutan dan Sungai Pining dari LSM Harimau Pining melakukan gotong royong membersihkan dan pengecetan ulang tugu “Save Hutan Pining” di Pulo Sange, Desa Pining,  Kecamatan Pining,  Kabupaten Gayo Lues.

Tugu yang dibangun di Pinggir jalan lintas Provinsi, Pining – Lokop pada Tahun 2017 silam bertuliskan “Save Hutan Pining”  Dan “Hutan Pining Milik Adat Orang Pining Dilarang Buka Tambang Sampai Hari Kiamat, merupakan  bentuk perlawanan terhadap investor yang ingin melakukan ekspolarasi di kawasan hutan  Pining, Gayo Lues. Sebut seorang anggota Komunitas Harimau Pining, Amirudin pada Selasa, (22/02/2022).

Save Hutan Pining
Tugu bertuliskan “Hutan Pining Milik Adat Orang Pining Dilarang Buka Tambang Sampai Hari Kiamat” Telah dibersihkan dan dicat ulang oleh LSM Harimau Pining | Foto: Ismail Baihaqi

Amiruddin juga menyebutkan tugu tersebut berhasil dibangun hasil sumbangan dari berberapa lembaga dan pengiat lingkungan yang merasa kawasan hutan pining perlu diselamatkan demi masa depan kita semua.

Semenjak dibangun tugu tersebut, anggota Harimau Pining selalu melakukan perawatan dan pembersihan.

Amiruddin mengungkapkan, kegiatan pembersihan atau perawatan tugu “Save Hutan Pining” kali ini  sukses dilakukan berkat bantuan dana dari sebuah Yayasan Hutan alam konservasi Aceh (HaKA).

Pada kesempatan tersebut Amiruddin berterimakasih kepada yayasan HaKA yang telah mendukung kegiatan pembersihan dan pengecetan ulang tugu yang dibangun pada 2015 silam.

“Terimakasih kepada yayasan HaKA yang telah peduli dan memberikan dukungan dengan bantuan sedikit biaya perawatan tegu yang dibangun pada 2015 silam”,  ucap Amiruddin

Save Hutan Pining
Beberapa Anggota pengiat lingkungan dari LSM Harimau Pining sedang melakukan pembersihan dan pengecatan ulang tugu #Save Hutan Pining | Foto: Ismail Baihaqi

Sementara itu, Sekretaris “Harimau Pining” Usman Ali berkeinginan, kedepan tugu tersebut bisa dibangun lebih besar lagi sehingga menjadi ikon terbesar di Pining untuk menyelamatkan kawasan hutan di Pining khususnya dan Gayo Lues pada umumnya.

Namun, sebut Usman, sejauh ini belum ada pendanaan dari pihak manapun untuk memperbesar tugu #Save Hutan Pining

Pada kesempatan tersebut,  Usman Ali berharap ada donatur yang mau membantu dalam hal pendanaan untuk memperbesar tugu tersebut.

Sehingga, lanjut Usman, tugu tersebut menjadi ikon terbesar simbol penolakan tambang dan perlawanan terhadap investor yang ingin melakukan ekspolarasi di kawasan hutan dalam wilayah Pining Khususnya dan  Gayo Lues pada umumnya, pungkas Usman.

Share.

Comments are closed.