INFOLEUSER.COM | GAYO LUES — Masyarakat Kampung Pining, Kecamatan Pining, Gayo Lues memperingati tradisi tawar kampung yang dilaksanakan kampung setempat pada Senin (12/12/2022).
Pada acara tersebut, semua perangkat desa seperti Pengulu, Imam Kampung, Urangtue (BPK), Kadus, Camat, Danramil, Kapolsek dan Imam Mukim.
Mereka duduk berbaris mengenakan (bulang pengkah) didampingi permaisuri masing masing di belakangnya kemudian ditepung tawari (peusejuk).
Setelah itu, giliran semua hadirin ditepung tawari (Peusejuk). Baru setelah itu kerbau putih koro jeget diarak keliling kampung disertai canang dan salawat badar dari ibuk-ibuk.
Pengulu Kampung Pining, Abdul Wahab mengatakan acara tolak bala dan tawar kampung dilaksanakan 5 tahun sekali dan ini merupakan pelaksaanan ke-25.
Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang telah diwariskan dan masih dijaga kearifan lokalnya.
Rencana awalnya terkait kegiatan ini, Abdul Wahab menyebutkan pihaknya melaksanakan musyarawah bersama masyarakat dan hasil musyawarah tersebut masyarakat menyepakati mengadakan tawar kampung dan tolak bala.
Untuk tawar kampung yang memiliki kerbau putih (koro jeget) merupakan hasil dari sumbangan masyarakar yang yang dipungut Rp 30 ribu per KK.
Abdul wahab menambahkan, tujuan acara tawar kampung ini sebagai antisipasi untuk menolak bala (tolak bala) yang mengancam ke lini kehidupan baik dari kehidupan sosial masyarakat, maupun terkait hasil pertanian masyarakat.
Sementara Imam Pining, Tgk Sainul mengatakan acara ini merupakan warisan dari leluhur yang dijaga kearifannya, dalam rangkaian acara tolak bala tersebut sudah berlansung 3 tempat berbeda dalam sebulan terakhir.
Di antaranya kenduri sekaligus ziarah di Makam Datok Pining, (orang yang pertama membuka negeri ini), Muyang Burlintang, pinggiran sungai pining dan wirid yasin dan zikir maulid serta yang terakhir acara puncaknya yakni tawar kampung.
Acara ini bertujuan menolak bala (nero sejuk kati tawar dan jarak bele gaib seteru).
Semoga dengan acara ini keinginan masyarakat tercapai serta doa yang dipanjatkan bisa dikabulkan oleh Allah.
Di samping itu, tokoh masyarakat Pining sekaligus pemangku adat, Makmur mengatakan acara ini selain merajut acara silaturahmi masyarakat dengan pemimpin dan pemimpin bersama masyarakat.
Karena melibatkan semua elemen masyakat baik itu yang muda dan yang tua. (*)