RAWATRIPA.COM – Di kawasan perkebunan kelapa sawit yang merupakan tanaman monokultur, terlihat sejumlah tanaman semak yang selama ini tumbuh liar dan tidak termanfaatkan.
Hal ini terlihat di areal perkebunan kelapa sawit yang tumbuh hingga ujung mata di kawasan Gampong Cot Mee.
Sejumlah tanaman yang berpotensi menjadi tanaman herbal maupun berdaya nilai ekonomi tinggi masih berlum termanfaatkan secara maksimal.
Banyaknya tumbuhan semak belukar yang di kiri-kanan jalan yang terabaikan seperti putri malu, eceng gondok dan juga senggani.
Fisiologi Senggani
Senggani atau sengganen dalam khasanah budaya Aceh sering di sebut dengan nama Bak Bhee.
Tanaman ini memiliki daun yang seperti berbulu halus pada permukaan daun dengan buah matang yang akan memunculkan warna biru ke-ungu-ungu-an dengan bunganya yang berwarna ungu.
Sebagai Herbal
Dari sejumlah literatur, disebutkan jika senggani memiliki manfaat sebagai tanaman herbal.
Beberapa manfaatnya antara lain adalah merupakan obat penurun panas, penghilang rasa sakit, peluruh urin, pereda pembengkakan, memperlancar aliran darah, serta peredam pendarahan.
Dan akarnya juga dikenal sebagai bahan jamu sehabis persalinan, serta ampuh mengobati sakit gigi.
Potensi bahan pewarna alami
Rasa buahnya yang agak kecut, dan warna pada buah yang mudah larut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna pada sejumlah resep olahan makanan dan minuman.
Tentu ini merupakan potensi baru yang perlu dikembangkan sebagai bahan pewarna alternatif yang memiliki potensi ekonomi.
Selain itu, di sejumlah marketplace, Bak Bhee juga masuk sebagai produk yang diperjualbelikan dengan harga tinggi. (*)