Selain merusak keindahan rawa paya nie, kelapa sawit juga mengancam ribuan hewan yang tinggal didalamnya.

Sawit, Bisa Jadi Musuh dalam Selimut, Mengapa?

Paya Nie adalah dataran gambut yang terletak di kecamatan Kutablang Kabupaten Bireuen.

Keeksotisan alam Paya Nie menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar untuk menjaga dan melestarikan keindahan alam didalamnya.

Salah satu musuh Paya Nie Adalah perkebunan kelapa Sawit,

Dikutip dari sustanation.id, perkebunan kepala sawit dapat merusak 43% hutan di Indonesia yang angkanya terus bertambah dari tahun ke tahun.

Kelapa sawit merusak keseimbangan ekosistem lingkungan yang sudah ada.

Kawasan gambut Paya Nie dari tahun ketahun semakin mengancam kelestariannya akibat dari perkebunan kelapa sawit dan perluasaan areal sawah.

Karena pada dasarnya paya nie berfungsi sebagai sumber air untuk lahan pertanian disekitar payanie.

Dengan adanya perkebunan sawit ini mengakibatkan berkurangnya debit air bagi warga untuk dialiri ke lahan taninya, sehingga masyarakat harus memompa air sungai untuk mengaliri air ke lahan perkebunannya.

Selain merusak keindahan rawa paya nie, kelapa sawit juga mengancam ribuan hewan yang tinggal didalamnya.

Berbagai macam satwa endemik terdapat di Paya Nie, ragam unggas, ikan dan jenis tumbuh tumbuhan yang hidup dan berkembang didalamnya mulau terancam akibat dari kejaharan kelapa sawit ini.

Diharapkan perkebunan sawit ini dapat dikurangi sebaik mungkin sehingga tidak mengancam kelestarian alam dan makhluk hidup didalamnya.

Oleh karena itu mari kita jaga kelestarian paya nie ini, karena dapat di prediksikan dan telah diprediksikan oleh beberapa orang bahwa kedepan payanie akan hilang dan tenggelam menjadi areal perkebunan dan pertanian.

Itu juga akibat oleh ulah kita sendiri, yakni musuh dalam selimut, dan jika Paya Nie punah, yang terkena dampaknya adalah kita, masyakarat sekitar Paya Nie, bukan orang lain.

Leave a comment