ACEHNESIA.COMSudah beberapa tahun terakhir Universitas Almuslim minim partisipasi pemilihan presiden mahasiswa (Presma ).

Setiap tahunnya hanya ada satu pasang calon yang mendaftar kepada Komisi Independen Pemilihan( KIP).

Paska dibukanya pendaftaran calon presma untuk priode jabatan 2022 oleh kip pada desember tahun lalu, hanya ada satu pasang calon yang mendaftar.

Pasangan tunggal yang mendaftar itu ialah Najuni dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Sayuti dari Fakultas Pertanian.

Mereka mendaftar setelah KIP membuka tahapan pendaftaran calon.

Ketua KIP, Ridha Akmal, mengutarakan, bahwa memang tidak ada masalah yang berarti selama KIP  bekerja.

Dikatakan, koordinasi juga terjadi dengan baik dengan organisasi mahasiswa (ORMAWA), hanya saja memang minimnya partisipasi ini yang membuat tidak berjalan baiknya PEMIRA pada tahun ini.

Menurut Fahri, selaku salah satu pegiat organisasi di lingkungan Universitas Almuslim, fenomena minimnya partisipasi mahasiwa dalam demokrasi ini lazim ditemui paska lesunya kegiatan berorganisasi di kampus setelah pandemi.

Hal ini yang menjadi minimnya kaderisasi yang memperburuk partisipasi demokrasi dalam pemiilihan raya (PEMIRA) Presiden Mahasiswa.

Inilah yang dihadapi oleh KIP almuslim pada tahun ini, sehingga setelah 4 gelombang pendaftaran calon presma, namun masih hanya ada satu calon.

Adapun banyak mahasiswa yang telah ditawari untuk maju mengaku tidak siap dan lebih memilih fokus menyelesaikan studinya.

Salah satu alasan majunya Najuni sendiri, dalam telewicara kami, ia mengungkapkan bahwa salah satu alasan ia mencalonkan diri adalah bagaimana ia melihat minimnya partisipasi.

Sehingga ia tergerak untuk naik dan ingin memantik teman-teman mahasiwa lain mau ikut aktif meramaikan pesta demokrasi dalam kampus ini.

Najuni bersama Sayuti mengatakan bahwa mereka awalnya memang tidak mengharapkan untuk menang, mengingat mereka mengakui banyaknya mahasiswa lain yang tak kalah hebat.

Namun melihat partisipasi dan kesadaran yang kurang, hingga timbul kesadaran dari mereka, siapa lagi?

“Kami tidak maju untuk menang, namun apabila kami menang, kami akan mengubah presma bukan hanya sekadar event organizer , namun jadi penggerak mahasiswa agar partisipasi mahasiswa dalam tribakti perguruan tinggi,”ungkap Najuni.  (*)

Share.

Comments are closed.