ACEHNESIA.COM | BANDA ACEH – Koalisi Anak Muda Demokrasi Resilience (KAMu DemRes) mengikuti kegiatan Youth Camp Democracy dari tanggal 30 Mei-01 Juni 2022 di Gampong Nusa, Kabupaten Aceh Besar.

Kegiatan yang di support oleh Gerak Aceh dan The Asia Foundation ini sendiri bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan seputar demokrasi yang utuh kepada 20 Pemuda yang berasal dari berbagai latar belakang.

“Raudhatul Hasanah Lie atau yang biasa disapa Dedek selaku Koordinator Kamu Demres menyatakan kegiatan ini terlaksana atas dasar kepedulian dan kepekaan anak muda menyikapi Kualitas Demokrasi di Indonesia yang semakin menunjukkan trend penurunan.

Oleh sebab itu KAMu Demres dengan Dukungan Gerak dan TAF menggagas kegiatan ini sebagai bagian dari upaya merawat dan menjaga nilai-nilai Demokrasi di kalangan anak muda di Indonesia Khususnya di Aceh.

Dedek juga menambahkan beberapa waktu yang lalu sempat mencuat isu penundaan pemilu dan wacana presiden 3 periode, akan tetapi karena ada gerakan masif dari mahasiswa pada 11 April 2022 wacana tersebut tidak berhasil.

Hal tersebut menandakan peran anak muda dalam merawat dan menjaga ketahanan demokrasi sangat besar. Karenanya anak muda harus terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman seputar demokrasi dan tidak boleh lengah sama sekali.

Karena bukan tidak mungkin di masa yang akan datang para elit akan kembali muncul wacana dari para elit untuk merusak demokrasi.

Karena itu melalui kegiatan ini kami berharap pemuda Aceh ke depannya lebih berani dalam mengemukakan pendapat seputar demokrasi.

Gilang Destika Lestari selaku perwakilan dari Gerak Aceh menyampaikan kegiatan ini untuk mewujudkan harapan agar pemuda Aceh dapat terlibat aktif dalam merawat demokrasi, peran kontrol sosial masyarakat sipil, khususnya dari kalangan anak muda menjadi sangat penting dilakukan.

KAMu DemRes
Koalisi Anak Muda Demokrasi Resilience (Kamu Demres) mengikuti kegiatan Youth Camp Democracy dari tanggal 30 Mei-01 Juni 2022 di Gampong Nusa, Kabupaten Aceh Besar. Foto Hafijal

Peran untuk mengawasi, mengkritisi, dan melakukan advokasi untuk merawat ketahanan demokrasi di Indonesia harus dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.

Langkah ini, kata Gilang, sangat penting mengingat demokrasi di Indonesia juga menghadapi ancaman dari segi melemahnya oposisi, di mana sejumlah partai yang tadinya oposisi kemudian bergabung dalam kabinet pemerintahan.

Sehingga pada praktiknya tidak lagi bersikap kritis dan objektif terhadap kekuasaan. (*)

Share.

Comments are closed.