ACEHNESIA.COM — Tanaman tebu tergolong tanaman perdu dengan nama latin Saccharum officinarum atau bisa dibilang tanaman lokal karena tanaman ini telah ada sejak turun temurun dan masyarakat banyak mengolah tebu tersebut menjadi manisen secara tradisional.
Sebelum ada alat teknologi masyarakat memeras nira tebu dengan menggunakan tenaga kerbau dan tenaga manusia atau dalam istilah Gayo disebut Nuing.
Namun seiring dengan kehadiran Teknologi dan era terus berganti sedikit memudahkan masyarakat dalam mengolah tanamam panjang bertungku tersebut.
Seperti yang di lakoni beberapa pemuda kawasan Leuser, tepatnya di Pining, Kecamatan Pining Gayo Lues yang dikomandoi Safrizal, Arsan, Sahbudin, Marjuan dan Jafar mengolah air nira tebu tersebut menjadi manisen.
Ketika Infoleuser.com menemui mereka baru baru ini saat proses mengolah tebu tersebut, mengatakan memanfaatkan lahan tidur sekitar 2 rante ditanami tebu sekitar setahun yang lalu dan targetnya memanen di bulan ramadhan ini untuk dijadikan manisen dan menu takjil.
Mereka terlihat sangat kompak mengerjakan mulai dari mengupas tebu, memeras dengan mesin di tampung airnya ke dalam wadah kemudian nira tebu tersebut disaring.
Rizal menambahkan, proses memasak air tebu jadi manisen memakan waktu yang cukup lama hampir sehari penuh, kalau banyak hingga 100 liter nira tebu bisa memakan 2 hari karena secara manual.
Sementara gunanya untuk keperluan konsumsi apalagi di bulan Ramadan dan lebaran kebutuhan akan manisen biasanya meningkat dari hari biasanya baik itu untuk diolah sebagai penganan oleh masyarakat serta menyebutkan menjual manisan tebu tersebut dengan harga Rp20.000 per ons dan Rp 200 per kilogram.
Tak hanya mengolah tebu jadi manisan, Rizal dan kawan-kawan juga menerima jasa pemeras tebu bagi warga yang datang membawa tebu yang sudah di kupas kita akan peras dengan mesin sebutnya sembari menyebutkan ongkosnya Rp 30.000 dalam 30 liter.
Di samping itu juga menyediakan air tebu segar selama bulan Ramadhan untuk menu takjil, setiap harinya bagi siapa yang minat untuk menu puasa dengan harga Rp 5.000 permangkuk dan juga menerima orderan jasa antar ke rumah.
Rizal dan kawan-kawan atau bagi yang tinggal di Kawasan Pining bisa langsung datang ke lokasi tepatnya di Peranting, Pinggir jalan lintas provinsi Pining Lukup Aceh Timur. (*)