Di sepanjang tahun kita selalu dihadapkan permasalahan yang masih minimnya masyarakat sadar dalam mengelola sampah hingga tanpa sadar dapat merugikan lingkungan tempat tinggalnya.
Hingga menyebabkan banjir, kerusakan tanah, dan mempengaruhi iklim cuaca di bumi. Perlu diketahui, sampah merupakan bagian dari hidup kita,
Jika kita pandai dalam memanfaatkan sampah tentu akan sangat berguna bagi kehidupan kita sehari hari.
Pada pertengahan tahun 2019 dan di awal 2020, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sudah berusaha membuat tata kelola sampah yang berkelanjutan.
Frida Siska Sihombing selaku masyarakat Aceh Singkil dari Desa Gunung Lagan telah melakukan riset dan penelitian memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk kompos.
Adapun lokasi produksi pengelolahan kompos dilakukan di kebun pribadinya.
Tentunya dengan bahan yang sederhana mampu menghasilkan nilai rupiah yang banyak.
Selain kompos ada juga sampah lainya yang ingin dikelola Frida Siska, rencana akan berjalan mulus apabila adanya sosialisasi masyarakat sadar akan memilah dan memilih sampah agar mudah dalam proses memproduksi sampah sampah.
Frida menyarankan mari kita bijak dalam mengelolah sampah dan sadar akan pentingnya masyarakat memahami simbol-simbol yang sudah ada di setiap tempat sampah yang sudah tersedia.
Dengan memahami akan petunjuk ini akan memudahkan dan membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Aceh Singkil.
Sampah menumpuk dalam saluran di kawasan Sungai Suak Bilie, Kecamatan Kuala Nagan Raya. Foto Ariefuddin.