INFOLEUSER.COM — Setelah sempat menjalani masa perawatan di Kantor SPTN BBTNGL wilayah III Blangkejeren, Kampung Blower. Gayo lues selama 2 bulan 6 hari.
Harimau Sumatra (Pantera tegris) yang mengalami luka infeksi akibat terjerat jaring babi hutan di Dusun Reko, Desa Sangir, Dabun Gelang awal Agustus yang lalu.
Harimau Sumatra yang berjenis kelamin betina tersebut diberi nama Putri Siti Mulie Reko akhirnya dilepasliarkan di kawasan hutan lindung tak jauh dari tempat awal harimau tersebut terjerat jaring babi hutan yang dipasang petani di perkebunan warga Reko, Desa Sanggir, Dabun Gelang Pada Selasa (18/10/2022).
Dokter hewan dari tim BKSDA yang menangani harimau Sumatera di kantor TGNL Sesi III blower Blangkejeren itu di pimpin oleh drh Rosa Sriwahyuni.
Sementara dalam proses pelepas liaran putri siti mulie reko tersebut, diangkut dari kantor TNGL Sesi III blower Blangkejeren menuju Reko mengunakan mobil patroli dan dimasukkan dalam kandang transportasi.
Dan setelah sampai di lokasi, Pj Bupati Gayo lues, Rasidin Porang yang memimpin pelepsliaran tersebut di saksikan oleh Tim Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA), Tim Dokter drh Rosa, tim SPTN Wilayah 3 Blangkejeren, WCS, FKL, Polhut dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Sebagaimana diketahui Desa Sangir, Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues. Merupakan kawasan yang berada di pinggiran hutan dan berdekatan dengan wilayah zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (Kappi).
Semoga harimau sumatra tersebut bisa berkembang biak di habitat alaminya supaya status Harimau sumaterae yang masuk kategori terancam punah masih nyaman hidup bagi satwa kunci yang terdapat di Kawasan Ekosistem Leuser dan Taman Nasional Gunung Leuser. (*)