Rawa Tripa/Buya Krueng adalah salah satu lagu yang dibawakan Oleh Rafli Kande, lagu yang mengangkat kondisi lingkungan di Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat Daya (Rawa Tripa) tersebut diciptakan oleh Rafli bersama Ayah Panton.
Bait demi bait lagu Rawa Tripa/Buya Krueng yang dibawakan oleh Rafli Kande seakan menggambarkan kemarahan dan kekecewaan terhadap alih fungsi lahan gambut yang menyebabkan banyak dampak buruk/negatif terhadap lingkungan. kegelisahan masyarakat yang menjadi penonton juga terwakilkan dalam lirik lagu yang sangat menyentuh tersebut.
Perusakan kawasan gambut yang Terletak di dua Kabupaten (Nagan Raya/Aceh Barat Daya) oleh salah satu perusahaan sawit dengan cara dibakar meninggalkan banyak luka tak terkira.
Lagu tersebut lahir dari rasa kepedihan atas dibakarnya areal lahan gambut pada tahun 2012 lalu oleh salah satu perusahaan sawit yang ingin memperoleh untung sebanyak-banyaknya dengan modal minim, dimana lahan gambut seluas 1.605 dibakar, hal tersebut memicu kemarahan publik yang membuat perusahaan tersebut di gugat oleh beberapa pihak ke pengadilan.
Meski perusahaan yang melakukan pembakaran sudah di putus bersalah oleh pengadilan Negeri Meulaboeh pada tahun 2014 lalu dan harus melakukan ganti rugi untuk memperbaiki lingkungan yang rusak, akan tetapi hingga awal Februari 2023 hal tersebut belum terlaksana.
Bahkan yang lebih menyakitkan areal gambut yang dibakar tersebut sekarang di penuhi oleh pohon sawit.
Yelli Sulastriana dalam satu tulisannya Rawa Tripa Kawasan Ekosistem Leuser yang terjamah juga menyatakan kekaguman terhadap makna yang terkandung dalam lagu ini yang dianggap mewakili kondisi Rawa Tripa terkini.
Ia menyatakan alih fungsi lahan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit mengakibatkan terganggunnya ekosistem dan merusak habitat berbagai jenis keanekaragaman hayati yang pada awalnya menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat, sehingga pada akhirnya banyak masyarakat yang alih profesi dan munculnya berbagai konflik sosial.
Berbagai persoalan itu begitu mengguggah dan berusaha menyadarkan kita untuk lebih peka dan peduli terhadap alam melalui kata demi kata dalam lagu Rawa Tripa yang bila di dengar terkesan masuk dengan sopan kedalam telinga dan sanubari pendengarnya.
Berikut Lirik lengkap lagu tersebut:
Rawa tripa raya that uyok
Jinoe jineuk cok sawet jipula
Ie ka habeh thoo tanoh leupah krang
Dum meulatang, Han tatuho ka
Hana le ie unoe hai aneuk nanggroe
Nyang jeut keu ubat
Ka habeh limbat,Peunajoh raja
Hana le seungkoe rukan ngon bace
Habeh dum reule atra nyang kana
Sayang gampong lon
Sayang Nanggroe Lon
Sayang gampong lon
Sayang Nanggroe Lon
Ureung di gampong abeh nafakah
Sabe reu ah lam uroe kha
Dakna ie ujeuen hana pat keubah
Kayee katacah boh bhah preh teuka
Ka keuheundak Poe-Rawa Geu Keubah
Sijumoh jak cah di rawa tripa
Geupuga gampong yoh phon geupeugah
Oh ta eu sosah ureung ube na
Buya kreung teudong dong
Buya tamong meuraseuki
Buya kreung teudong dong
Buya tamong meuraseuki