MAHASISWA Papua yang terhimpun dalam himpunan mahasiswa Papua (HIMAPA) Banda Aceh, melakukan silahturahmi dan diskusi bersama ketua komunitas mahasiswa Papua Se-Sumatera, dengan tema “evaluasi dan materi terkait Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera KOMPASS”.

KOMPASS merupakan organisasi perkumpulan mahasiswa Papua dari Banda Aceh sampai dengan Bandar Lampung, organisasi ini mengkoordinasikan mahasiswa Papua Se-Sumatera dan menanamkan nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan kesatuan kepada mahasiswa Papua tujuh wilayah adat yang sedang menempuh pendidikan di pulau Sumatera.

MAHASISWA Papua yang terhimpun dalam himpunan mahasiswa Papua (HIMAPA) Banda Aceh, melakukan silahturahmi dan diskusi bersama ketua komunitas mahasiswa Papua Se-Sumatera, dengan tema “evaluasi dan materi terkait Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera (KOMPASS) beberapa waktu lalu. Foto Marinus

Berdasarkan  motto KOMPASS yakni sadar, bangkit, bersatu dan lawan, sehingga  mahasiswa  Papua yang berstudi di Pulau Sumatera membangun relasi yang harmonis sesama orang Papua dan lintas budaya.

Adapun  sub  tema yang di bahas dalam diskusi berlansung bersama ketua KOMPASS, pertama mengenai evaluasi KOMPASS, yakni membahas tentang program kerja yang telah realisasikan dari divisi kerohanian, pendidikan, dan beberapa divisi lainnya.

Kedua tentang kesadaran dan status mahasiswa Papua dalam  KOMPASS serta di Himpunan Mahasiswa Papua Banda Aceh. Ketiga pergerakan mahasiswa Papua di KOMPASS dan HIMAPA.

Menurut Weki Penggu pria kelahiran Wamena 4 Mei 1998 merupakan mahasiswa Universitas Malikussaleh, Fakultas ekonomi, jurusan manajemen konsentrasi sumber daya manusia, dan kini diamanahkan sebagai ketua KOMPASS mengatakan bahwa “perjalanan saya mulai dari Bandar Lampung sampai dengan Banda Aceh dan terakhir nanti di Lokhseumawe tempat kota studinya.

Tujuan saya ialah memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kesadaran kepada mahasiswa Papua yang ada di Pulau Sumatera dan khususnya saudara/i yang domisili di Banda Aceh, agar menanamkan nilai-nilai kesadaran, kepemimpinan, dan kekeluargaan.

Hal  yang sangat penting sebagai mahasiswa  ialah menjaga integritas di tengah perbedaan dan menjadi teladan bagi orang lain,” tutur Weki.

MAHASISWA Papua yang terhimpun dalam himpunan mahasiswa Papua (HIMAPA) Banda Aceh, melakukan silahturahmi dan diskusi bersama ketua komunitas mahasiswa Papua Se-Sumatera, dengan tema “evaluasi dan materi terkait Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera (KOMPASS) beberapa waktu lalu. Foto Marinus

Lebih lanjut Weki sampaikan bahwa “manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan orang lain, untuk mencapai suatu tujuan bersama, maka rekan-rekan mahasiswa Papua di Banda Aceh tinggalkan egoisme  dan tetap menjaga tali persaudaraan, kebersamaan serta saling berbagi ilmu dan pengalaman” ujar Weki Penggu.

Ketua Himpunan Mahasiswa Papua  (HIMAPA) Banda Aceh, Marcel Titit juga merupakan mahasiswa Universitas Syiah Kuala, jurusan kedokteran hewan mengatakan bahwasanya pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada ketua KOMPASS yang telah mengunjungi mereka di Banda Aceh.

Meskipun banyak kegiatan namun sudah menyyempatkan waktu untuk mampir, dan memberikan pemahaman tentang materi KOMPASS, evaluasi dan kesadaran.

“Harapannya kita (mahasiswa) Papua di Banda Aceh tetap solid dan menjaga kesatuan, persatuan berdasarkan nilai-nilai kekeluargaan,” tutur Marsel. (*)

 

 

Share.

Comments are closed.