INFOLEUSER.COM | GAYO LUES — Tanaman Tengango merupakan tanaman sebangsa tanaman Toga yang banyak tumbuh di Kawasan Ekosistem Leuser.
Banyak dari masyarakat yang hidup di pinggiran hutan mengais rezeki berburu kayu Tengango ke dalam hutan sebagai usaha sampingan.
Kayu ini memiliki nilai ekonomis menjanjikan dihargai Rp 35 ribu atau Rp 40 ribu per kilogram oleh agen pengepul.
Hal itu disampaikan Kafli, warga Pining belum lama ini, kepada INFOLEUSER.com.
BACA JUGA:
Misteri Tempat Hewan yang Mati di Hutan Leuser
Warga Lesten Berburu Jering di Hutan Leuser
Salasiah Srikandi Leuser Guru Pedalaman Lesten
Tanaman yang mirip kuncit tersebut biasanya hidup liar di hutan belantara rimba dan sering dijumpai tumbuh subur di daerah anak sungai (Arul) dan batang pohon yang telah membusuk (atang buruk ) dan tumbuhan ini pada umumnya tumbuh 3 dan 4 batang satu perdu, dan tak jarang hidup berhamparan luas.
Kafli yang masih berusia 24 tahun ini berburu Kayu Tengango bersama 2 rekannya dengan cara berkemping menginap di hutan selama 2 hari.
Menurut Kafli, tanaman yang memiliki wangi khas tersebut sedikit berbau mitos.
“Ketika kita berjumpa dengan kayu tengango tersebut di hamparan luas sekaligus apabila tak ambil dia akan menghilang dari tempatnya,” sebutnya.
Dan hanya orang orang bertuah yang bisa mendapat hamparan tersebut apabila sedang berburu kayu tersebut, kebanyakan orang menjumpai hidup satu satu kemudian dikumpulkan.
Sedangkan kegunaanya ialah sebagai penyedap aroma bumbu masakan dan sambal ikan jurung (cecah iken kering ) dan diyakini tumbuhan ini bisa menambah selera nafsu makan.
Berdasarkan masyarakat setempat tanaman ini merupakan salah satu tanaman jenis rempah rempah yang di hasilkan dari Hutan Leuser setelah Kayu Manis, Cendana, dan Kemeyan.
Kayu Tengango tersebut untuk di Gayo sangat mudah mencarinya karena banyak di jual di pasar tradisional. Namun sejak Covid 19 melanda dunia ada kebiasaan baru masyarakat yakni demam Janda Bolong dan banyak masyarakat mencari tanaman Keladi yang hidup di hutan kemudian di tanam di depan rumah.
Kini tanaman Tengango sudah terlihat banyak dibudidayakan oleh masyarakat bersama tumbuhan lainnya sebagai tanaman hias di teras rumah. (*)